Kamis, 28 Juni 2012

Jembatan Ampera Palembang ( Indonesia )

Assalamualaikum wr wb, kali ini saya akan menerangkan sedikit tentang Ikonnya Kota Palembang yaitu Jembatan Ampera.
Jembatan Ampera

Jembatan Ampera dikala Malam
Jembatan Ampera

Jembatan Ampera ini adalah Jembatan penghubung antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Jembatan dengan panjang 1.117m  yang memiliki dua menara ini sudah menjadi lambang dan merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan kususnya Palembang.

Dahulu sebelum ada Jembatan Ampera warga Palembang yang ingin berpergian dari hulu ke hilir dan sebaliknya dilalukan dengan menumpang perahu ataupun kapal yang biasa membawa penumpang dari hulu ke hilir dan sebaliknya. Namun, kapasitas angkut perahu dan kapal pembawa warga dari hulu ke hilir dan sebaliknya tidak besar dan membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama. Atas dasar kepentingan rakyat dan betapa penting juga mendesaknya kebutuhan jembatan bagi warga di Kota Palembang maka para tokoh Palembang saat itu memohon dan mengusahakan kepada Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno untuk segera dibangun sebuah jembatan di atas Sungai Musi guna mempermudah laju mobilitas warga Palembang yang ingin bepergian dari hulu ke hilir dan sebaliknya.
Dengan segalah upayah, kerja keras dan lobi para tokoh Palembang dahulu, dimana saat itu Palembang dipimpin oleh seorang Residen bernama Abdul Rozak bersama dengan para tokoh lainnya seperti Panglima Palembang Brigjen Harun Sohar, dkk. akhirnya membuahkan hasil dimana pada tahun 1963 Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno menyetujui untuk dibangun sebuah jembatan di tengah-tengah Kota Palembang di atas Sungai Musi.  Jembatan yang kelak lebih terkenal dengan nama "Jembatan Ampera" dibangun dengan dana pampasan perang dari Jepang, adapun waktu yang dibutuhkan untuk membangun jembatan itu adalah ± 3 tahun. 
Pembangunan Jembatan Ampera

Tahun 1965 jembatan tersebut selesai dibangun, jembatan yang membentang di atas Sungai Musi tersebut berdiri dengan kokohnya dengan segala fasilitas modern dan terbaik di masanya dimana saat itu jembatan tersebut memiliki teknologi yang dapat menaik dan menurunkan badan jembatan guna memudahkan kapal-kapal besar yang dahulu sering melewati Sungai Musi Palembang juga jembatan tersebut diprediksi secara teori mampu berdiri kokoh hingga 100 tahun kedepan.  Awalnya jembatan ini deiberi nama Jembatan Soekarno, tetapi karena peristiwa G-30-S PKI maka jembatan ini dirubah namanya menjadi Jembatan Ampera ( Amanat Penderitaan Rakyat ).
Jembatan Ampera Saat Dinaikkan

Jembatan tersebut terbetang diatas Sungai Musi dengan panjang kurang lebih 1000 meter dan tahukah kalian saat itu jembatan yang kelak bernama "Jembatan Ampera" ini sempat menyandang predikat sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara.

Akhirnya sekarang jembatan yang dahulu dibangun oleh prakarsa Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekrano lebih terkenal dengan nama Jembatan Ampera dan menjadi sebuah ikon utama dari kota pempek Palembang.  Di masa reformasi selepas lengsernya masa Orde Baru yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto sempat ada usulan untuk menganti nama "Jembatan Ampera" menjadi "Jembatan Soekarno" sesuai rencana nama awalnya, hal ini seperti yang terjadi dengan nama Stadion Senayan yang dahulu saat era Orde Lama bernama Stadion Gelora Bung Karno lalu saat era Orde Baru diganti Gelora Senayan dan saat Orde Baru lengser kembali menjadi Gelora Bung Karno (GBK), namun usulan tersebut ditolak oleh sebagian besar warga Palembang karena mereka sudah terbiasa dan lebih familiar dengan nama Jembatan Ampera yang telah melekat hampir setengah abad lamanya.

Jembatan Ampera pada waktu siang
Jembatan Ampera pada malam hari


Bagian bawah Jembatan Ampera


Inilah Jembatan Ampera ( Amanat Penderitaan Rakyat ) yang telah menjadi maskot dari Kota Palembang. Jika ke Palembang, jangan lupa sediakan sedikit waktu untuk berkunjung ke Jembatan ini.

Sekian Terimakasih.
Assalamualaikum wr wb :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar